dzixSecara umum teknik penyampaian presentasi yang baik adalah :-materi yang tepat sasaran-lebih mudah dimengerti oleh pendengar-presenter harus lebih mengusai bahasa tubuh Siswadapat mengemukakan pengertian system kearsipan, kreteria system kearsipan yang efektif, prosedur penyimpanan arsip, dan metode-metode penyimpanan arsip . Guru meminta siswa mengemukakan pendapatnya, bagaimana sikap siswa ketika melihat atau menemukan warkat dalam sauatu instansi/organisasi yang tidak tertata dengan baik. MakalahTeknik Penyimpanan dan Pergudangan Tikus Sawah Makalah Teknik Penyimpanan dan Pergudangan. TIKUS SAWAH. Disusun Oleh: AKBAR MAULANA 1505106010058. CUT FARADILLA ZHA ZHA MAURA 1505106010061. MUTIA 1505106010059. DURRY MUNAWAR 1505106010065. HADI FARHAN RegistrasiMahasiswa Baru Registrasi ; Aktivasi akun UGM untuk Orang Tua/Wali, bagi Wali Mahasiswa Angkatan 2019 dan setelahnya (, dst). Aktivasi Akun Orang Tua/Wali Survei atau pendataan menggunakan PIN yang telah dibagikan penyelengara/unit kerja, seperti Tracer Study, dan lain sebagainya. Kearsipanatau filling system merupakan suatu rangkaian kerja yang teratur, mulai dari proses penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan suatu dokumen menurut sistem tertentu sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat ditemukan dengan cepat dan tepat. 3Sistem Wilayah (Geographic System) Adalah suatu penyimpanan dan penemuan kembali dokumen dengan menggunakan wilayah/daerah surat sebagai pedomannya. 4. Sistem Tanggal (Chronological System) Adalah Sistem penyimpanan dan penemuan kembali dokumen/data berdasarkan hari, tanggal, bulan atau juga tahun. C. Peralatan Penyimpanan Bukti transaksi. 1 Dataspasial sering juga disebut dengan data geospasial, data geografis, atau geodata. Seiring dengan berkembangnya produksi data, jumlah data spasial bertambah dengan pesat. Dalam tulisan ini saya mengupas data spasial mulai dari pengertiannya, jenisnya, sumber data, serta perbandingan data raster dan data vektor. Daftar Isi Klik untuk lihat. SistemInformasi Geogras merupakan bagian dari Geogra Teknik (Technical Geography) berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau ke- pentingan tertentu. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan komputer, SIG dewasa ini telah mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat LetakTeknik Elektro dalam teknologi serta hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi, seni, lingkungan serta budaya dan agama; dan pengenalan profesi teknik elektro. Electricity: konsep dan filsafat serta sejarah kelistrikan, power dan energy, electrical power system; Energi supply dunia: latar belakang situasi energy, minyak dan krisis PembelajaranJarak Jauh dengan Pemodelan RADEC Berorientasi Enjiniring. Pendidikan Pada Masa Pandemi: Adaptasi dan Transformasi Pembelajaran, 2020. Chaerun Anwar. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 25 Full PDFs related to this paper. Hallosobat perpus! Perpustakaan Update #12 akan hadir lagi nih sobat perpus. Kali ini Perpustakaan UGM akan menyapa seluruh sobat Perpustakaan Pusat yang akan membahas terkait layanan (IAC dan ISS). Akan hadir narasumber yang luar biasa yakni: Safirotu Khoir, MIM., Jawaban(1 dari 3): Dulu ini HP saya. Windows Phone Nokia Lumia 640 (don't ask why lol). Saya ingat senang Bagaimanakahsistem penyimpanan tenaga bateri yang digunakan dalam sistem penjanaan tenaga solar sentiasa dikekalkan? - Jun 24, 2022 - Sama seperti pelbagai jenis panel solar mengubah bagaimana sistem kuasa solar dikendalikan dan dikekalkan, pelbagai jenis bateri akan menjejaskan prestasi dan penyelenggaraan sistem solar-tambah-penyimpanan. ContohPendekatan Keruangan dalam Geografi. Hakekat geografi adalah studi tentang ciri-ciri fisik Bumi, termasuk bagaimana manusia memengaruhi Bumi dan dipengaruhi olehnya. Sehingga dalam hal ini geografi berkaitan dengan aspek fisik bumi, seperti lapisan bumi, atmosfer, komposisi, vegetasi, gunung, sungai, dan bentuk daratan. DkUAD. Bagaimanakah Teknik Penyimpanan Dengan Geographic System – Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi adalah salah satu cara penting untuk membantu organisasi mengatur, mengelola, dan mengakses data mereka. Teknik ini memungkinkan organisasi untuk menggunakan koordinat dan informasi geografis untuk mengelompokkan informasi mereka dan membuat data lebih mudah untuk dicari dan dikelola. Sistem Geografi juga memungkinkan organisasi untuk menggunakan spasial untuk menganalisis data dan menemukan pola yang tidak terlihat dari data. Ketika menggunakan Sistem Geografi, organisasi harus menempatkan data mereka kedalam bentuk yang dapat disimpan dalam sistem. Data harus dikonversi menjadi format yang dapat diterima oleh sistem, seperti format kordinat geografis, sehingga sistem dapat mengenali data dan mengelompokkannya menurut lokasi. Data yang disimpan di dalam sistem ini juga dapat diklasifikasikan dan diatur menurut kategori tertentu, kategori yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Setelah data sudah terkonversi dan disimpan dalam sistem, organisasi dapat menggunakan alat untuk mengakses data dan memanipulasinya. Alat-alat ini dapat digunakan untuk memvisualisasikan data, menganalisis data secara spasial, dan menampilkan data dalam format yang lebih mudah dimengerti. Salah satu contoh alat yang sering digunakan untuk memvisualisasikan data adalah peta. Peta dapat digunakan untuk memvisualisasikan data spasial dengan menggunakan warna, ikon, dan label untuk menampilkan informasi yang berhubungan dengan lokasi geografis tertentu. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi juga dapat membantu organisasi untuk menganalisis data secara spasial. Dengan menggunakan alat analisis spasial, organisasi dapat menemukan pola dan hubungan antara data yang berbeda dan membuat kesimpulan yang berguna berdasarkan data ini. Alat-alat seperti ini dapat digunakan untuk memprediksi pola konsumsi, menentukan lokasi baru untuk usaha, atau mencari tahu lokasi yang paling efektif untuk menyebarkan informasi. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan peta, alat visualisasi, dan alat analisis spasial, organisasi dapat mengetahui informasi yang berhubungan dengan lokasi geografis mereka dan menggunakannya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Teknik ini juga dapat membantu organisasi menemukan pola dan hubungan antara data yang berbeda, membuat kesimpulan yang berguna berdasarkan data ini, dan membuat keputusan yang tepat. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Bagaimanakah Teknik Penyimpanan Dengan Geographic 1. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengatur, mengelola, dan mengakses data 2. Data harus dikonversi menjadi format yang dapat diterima oleh sistem seperti format kordinat 3. Data yang disimpan dalam sistem ini juga dapat diklasifikasikan dan diatur menurut kategori 4. Alat seperti peta, alat visualisasi, dan alat analisis spasial dapat digunakan untuk memvisualisasikan dan menganalisis 5. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan 6. Teknik ini juga dapat membantu organisasi menemukan pola dan hubungan antara data yang berbeda dan membuat kesimpulan yang berguna berdasarkan data ini. 1. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengatur, mengelola, dan mengakses data mereka. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi adalah teknik yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data berbasis lokasi. Teknik ini memungkinkan organisasi untuk mengatur dan mengelola data mereka berdasarkan lokasi, yang memudahkan untuk mengidentifikasi dan menggunakan informasi yang relevan untuk kepentingan organisasi. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi dapat meningkatkan kinerja organisasi dengan memungkinkan mereka untuk mengakses data dengan lebih cepat dan efisien. Teknik ini juga dapat membantu organisasi untuk mengelola lokasi spasial dan data yang berhubungan dengan lokasi, serta membantu mereka dalam membuat keputusan strategis. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi menggunakan teknologi yang disebut Geografi Informasi Sistem GIS. GIS adalah sistem pemodelan data yang dapat mengintegrasikan data spasial dengan data tabel. GIS dapat digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data berbasis lokasi. Ini juga dapat digunakan untuk menganalisis data dan menciptakan representasi visual yang memungkinkan organisasi untuk mengambil keputusan yang lebih tepat. GIS juga dapat digunakan untuk menciptakan peta yang menyoroti area spesifik dan memberikan informasi tambahan tentang lokasi tertentu. Ini membantu organisasi untuk memvisualisasikan data dan membuat keputusan yang lebih tepat. Peta juga dapat digunakan untuk menunjukkan informasi yang berhubungan dengan lokasi, seperti tingkat kepadatan penduduk, tingkat pengangguran, dan lainnya. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi juga dapat membantu organisasi untuk mengintegrasikan data yang berbeda. Ini memungkinkan organisasi untuk mengakses data yang berasal dari sumber yang berbeda dan menggabungkannya dalam satu sistem. Hal ini memungkinkan organisasi untuk menciptakan peta yang lebih komprehensif dan akurat. Selain itu, teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi juga dapat membantu organisasi untuk menganalisis data dengan lebih baik. GIS dapat memungkinkan organisasi untuk mengintegrasikan data spasial dan data tabel dan menggunakan alat analisis untuk menganalisisnya. Ini memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi pola dan hubungan, membuat prediksi, dan mengambil keputusan yang lebih tepat. Dengan demikian, teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengatur, mengelola, dan mengakses data mereka. GIS membantu organisasi untuk menciptakan peta komprehensif dan akurat, mengintegrasikan data yang berbeda, dan menganalisis data dengan lebih baik. Teknik ini dapat membantu organisasi untuk meningkatkan kinerja mereka dan membuat keputusan yang lebih tepat. 2. Data harus dikonversi menjadi format yang dapat diterima oleh sistem seperti format kordinat geografis. Teknik penyimpanan dengan sistem geografi adalah pendekatan yang menggunakan berbagai teknik untuk menyimpan data geografis dan informasi lokasi dalam sistem komputer. Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses, memanipulasi, dan menganalisis data geografis, dan juga membantu dalam menyebarkan informasi geografis yang relevan. Teknik penyimpanan yang digunakan dalam sistem geografi berhubungan dengan pemetaan, sistem informasi geografis SIG, dan pemrosesan citra satelit. Teknik ini dapat mengubah data mentah menjadi informasi geografis yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Data harus dikonversi menjadi format yang dapat diterima oleh sistem seperti format kordinat geografis. Data geografis dapat dikonversi menjadi kordinat geografis melalui proses georeferensi. Georeferensi adalah proses yang digunakan untuk mengaitkan data geografis dengan koordinat geografis. Proses ini dapat menggunakan berbagai metode, termasuk fotogrametri, citra satelit, dan navigasi posisi global GPS. Georeferensi memungkinkan data geografis untuk dikonversi menjadi kordinat geografis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi spesifik. Ini juga memungkinkan data geografis untuk ditampilkan dan dianalisis dengan berbagai metode visual, seperti peta digital. Georeferensi adalah proses yang kompleks dan membutuhkan banyak informasi. Informasi yang diperlukan antara lain jenis proyeksi, koordinat datum, skala, dan jenis sistem koordinat. Setelah data geografis berhasil dikonversi menjadi kordinat geografis, data tersebut dapat disimpan dalam berbagai format, seperti format shapefile, Geospatial Information System GIS dan data tabular. Format ini membantu dalam menyimpan data geografis dan memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan data tersebut untuk berbagai tujuan. Teknik penyimpanan dengan sistem geografi dapat membantu dalam mengakses dan menganalisis data geografis. Dengan mengkonversi data geografis menjadi format kordinat geografis, data tersebut dapat diakses dan dianalisis dengan berbagai metode. Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi geografis yang relevan dan menggunakannya untuk berbagai tujuan. Teknik ini juga memungkinkan data geografis untuk ditampilkan dan dianalisis dengan berbagai metode visual, seperti peta digital. Dengan demikian, teknik penyimpanan dengan sistem geografi bisa menjadi alat yang berguna untuk mengakses, menganalisis, dan menyebarkan informasi geografis. Teknik penyimpanan dengan sistem geografis adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyimpan data dalam sistem yang terhubung secara geografis. Ini memungkinkan data untuk disimpan dalam berbagai koordinat spasial, memungkinkan pengguna untuk memantau lokasi mereka dan memantau data di lokasi tersebut. Ini adalah teknik penyimpanan yang sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Data yang disimpan dalam sistem geografis dapat diklasifikasikan dan diatur menurut kategori tertentu. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mencari data berdasarkan kategori tertentu. Ini juga memungkinkan pengguna untuk menemukan data yang berkaitan dengan lokasi tertentu. Ini dapat membantu pengguna menemukan data yang mereka butuhkan dengan lebih mudah dan cepat. Klasifikasi data juga dapat bermanfaat dalam analisis data. Dengan mengklasifikasikan data berdasarkan kategori tertentu, pengguna dapat melihat data dalam konteks yang lebih luas. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menemukan pola dalam data yang mungkin tidak dapat dilihat dengan menggunakan pendekatan lain. Hal ini juga memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi korelasi antara lokasi dan data tertentu. Klasifikasi data juga dapat membantu dalam menentukan kebutuhan informasi. Dengan mengklasifikasikan data berdasarkan kategori tertentu, pengguna dapat menentukan data yang diperlukan untuk tujuan tertentu. Hal ini dapat membantu dalam membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif. Teknik penyimpanan dengan sistem geografis adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk menyimpan data secara geografis. Dengan mengklasifikasikan data berdasarkan kategori tertentu, pengguna dapat menemukan data yang mereka butuhkan dengan lebih mudah dan cepat. Hal ini juga memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data dan menentukan kebutuhan informasi dengan lebih mudah. 4. Alat seperti peta, alat visualisasi, dan alat analisis spasial dapat digunakan untuk memvisualisasikan dan menganalisis data. Teknik penyimpanan dengan Geographic System merupakan salah satu cara untuk menyimpan dan mengelola data geografis. Teknik ini menggunakan konsep ‘spasialisasi’, yaitu menyimpan data berdasarkan lokasi geografisnya. Data disimpan dalam bentuk peta atau koordinat geografis dan dapat dikelola, dianalisis, dan ditampilkan dengan mudah. Alat seperti peta, alat visualisasi, dan alat analisis spasial dapat digunakan untuk melakukan visualisasi dan analisis data yang disimpan dengan Geographic System. Peta digunakan untuk menampilkan informasi geografis seperti lokasi, batas wilayah, dan jalur lalu lintas. Alat visualisasi dapat digunakan untuk menampilkan data dengan menggunakan warna dan simbol, sehingga sangat mudah untuk memahami data tersebut. Alat analisis spasial dapat digunakan untuk menganalisis data geografis dan mencari hubungan antara fitur spasial yang berbeda. Alat seperti peta, alat visualisasi, dan alat analisis spasial juga dapat membantu untuk memvisualisasikan dan menganalisis data secara efisien. Mereka dapat membantu Anda untuk memahami data geografis dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih tepat. Alat-alat ini juga dapat membantu Anda untuk memetakan data geografis dan menghasilkan informasi yang bermanfaat. Teknik penyimpanan dengan Geographic System merupakan salah satu cara yang efektif untuk menyimpan, mengelola, dan menganalisis data geografis. Dengan bantuan alat seperti peta, alat visualisasi, dan alat analisis spasial, Anda dapat memvisualisasikan dan menganalisis data dengan lebih efisien. Dengan menggunakan teknik ini, Anda dapat menyimpan, mengelola, dan menganalisis data geografis dengan lebih baik. 5. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi adalah salah satu metode yang digunakan oleh organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. Ini memungkinkan organisasi untuk mengakses informasi berbasis lokasi dengan cepat dan akurat. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengontrol dan mengelola data mereka dengan lebih mudah. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi menggunakan sistem koordinat untuk menyimpan dan mengakses data berbasis lokasi. Koordinat ini dapat menentukan lokasi objek yang ditentukan dalam peta. Ini memungkinkan organisasi untuk mengakses informasi berbasis lokasi dengan mudah dan cepat. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. Teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi juga memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka berdasarkan lokasi. Dengan menggunakan koordinat, organisasi dapat dengan mudah menemukan lokasi objek yang ditentukan dalam peta. Mereka juga dapat mengontrol data mereka dengan lebih baik dengan menggunakan teknik ini. Salah satu keuntungan utama dari teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi adalah bahwa ia memungkinkan organisasi untuk mengakses informasi berbasis lokasi dengan cepat dan akurat. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengontrol dan mengelola data mereka dengan lebih mudah. Dengan demikian, teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. Ini memungkinkan organisasi untuk mengakses informasi berbasis lokasi dengan cepat dan akurat. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengontrol dan mengelola data mereka dengan lebih mudah. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengelola data mereka berdasarkan lokasi. Dengan demikian, teknik penyimpanan dengan Sistem Geografi merupakan salah satu metode yang berguna yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengelola data mereka dengan lebih efektif dan efisien. 6. Teknik ini juga dapat membantu organisasi menemukan pola dan hubungan antara data yang berbeda dan membuat kesimpulan yang berguna berdasarkan data ini. Teknik penyimpanan dengan sistem geografis adalah cara untuk menyimpan dan mengakses data geografis, yang juga dikenal sebagai citra digital, di dalam komputer. Ini adalah cara yang berguna untuk menyimpan data yang berhubungan dengan lokasi, seperti peta, citra satelit, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan lokasi. Teknik penyimpanan dengan sistem geografis memungkinkan pengguna untuk mengakses dan menganalisis data geografis dengan cepat dan akurat. Teknik ini juga memungkinkan pengguna untuk memvisualisasikan data geografis dan menggunakan peta untuk menyajikan informasi dalam format yang mudah dipahami. Ini juga memungkinkan untuk mengkonversi data geografis ke dalam format yang berbeda untuk menyimpan dan membagikannya dengan orang lain. Ini membuat data geografis lebih mudah diakses dan dianalisis. Teknik penyimpanan dengan sistem geografis juga memungkinkan pengguna untuk membuat peta yang dapat diubah-ubah dengan mudah. Pengguna dapat menggunakan peta untuk menandai lokasi tertentu, menambahkan informasi tambahan, dan melakukan analisis data yang lebih kompleks. Peta yang dibuat dengan teknik ini juga dapat disimpan dan dibagikan dengan orang lain dengan mudah. Teknik ini juga dapat membantu organisasi menemukan pola dan hubungan antara data yang berbeda dan membuat kesimpulan yang berguna berdasarkan data ini. Misalnya, organisasi dapat menggunakan peta untuk menganalisis distribusi penduduk di sebuah wilayah dan menggunakan informasi ini untuk membuat keputusan strategis. Peta juga dapat digunakan untuk menganalisis pola lalu lintas, kebijakan lalu lintas, dan lokasi toko-toko di sebuah kota. Teknik penyimpanan dengan sistem geografis juga dapat membantu organisasi dalam mengelola dan menganalisis data geografis dengan lebih baik. Dengan menggunakan teknik ini, organisasi dapat mengumpulkan dan memanfaatkan data geografis dari berbagai sumber untuk mengetahui informasi tentang lokasi dan membuat keputusan yang lebih informatif dan terinformasi. Kesimpulannya, teknik penyimpanan dengan sistem geografis adalah cara yang efektif untuk menyimpan dan mengakses data geografis. Teknik ini juga memungkinkan pengguna untuk membuat peta yang dapat diubah-ubah dengan mudah dan membantu organisasi menemukan pola dan hubungan antara data yang berbeda dan membuat kesimpulan yang berguna berdasarkan data ini. Teknik ini juga memungkinkan organisasi untuk mengelola dan menganalisis data geografis dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih informatif dan terinformasi. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi. SIG identik dengan penggunaan komputer karena komputer memiliki banyak keunggulan terutama kecepatan dan efisiensi. SIG dijadikan sebagai alat atau media yang digunakan untuk pemetaan dan analisis terhadap berbagai aktivitas di permukaan bumi. Menurut Aronaff 1989 SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisis data serta memberi uraian. Menurut Burrough[1] 1986 SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia. Menurut Kang-Tsung Chang [2]2002 SIG sebagai a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data. Menurut Murai 1999[3] SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Menurut Marble [4]1983 SIG merupakan sistem penanganan data keruangan. Menurut Bernhardsen[5] 2002 SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisis data Menurut Gistut[6] 1994 SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi Menurut Berry 1988 SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan. Menurut Calkin dan Tomlison 1984 SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting. Menurut Linden, 1987 SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan manipulasi, analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi. Menurut Alter SIG adalah sistem informasi yang mendukung pengorganisasian data, sehingga dapat diakses dengan menunjuk daerah pada sebuah peta. Menurut Prahasta SIG merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya. Menurut Petrus Paryono SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi. Menurut Nico Nathanael 2019 SIG adalah sistem informasi yang mempunyai data berspasial yang diambil berdasarkan letak geografis suatu wilayah untuk proses analisis, penyimpanan dan visualisasi. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan pengelolaan data geografis yang didasarkan pada kerja komputer mesin. Sejarah perkembangan 35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Prancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, dan juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut. Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan layer. Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an. Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS Canadian GIS - SIG Kanada, digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada CLI - Canadian land Inventory - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis. CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun overlay, penghitungan, pendijitalan/pemindaian digitizing/scanning, mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika, memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangnya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG". CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersial yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandardisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer. Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua 1974-1979" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset. Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Penekanan pengajaran pada analisis spasial sebagai ciri geografi. Lulusannya tidak sekadar mengoperasikan software namun mampu menganalisis dan menjawab persoalan keruangan. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir di semua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun mata pelajaran. Konsep Data geografis Data geografis merupakan data yang berkaitan dengan informasi spasial. Jenis data geografis yaitu koordinat dan lokasi. Data geografis berkaitan dengan aspek ruang dan semua fenomena yang terdapat di bumi. Penggunaan data geografis memiliki tujuan tertentu.[7] Sumber informasi dalam data spasial dapat berupa data grafis peta analog, foto udara, citra satelit, survei lapangan, pengukuran teodolit, dan pengukuran sistem pemosisi global. Data spasial dapat berbentuk analog maupun digital. Data geografi juga dapat berbentuk data atribut. Informasi yang diperoleh dari data atribut adalah penjelasan tentang objek geografi. Bentuk informasi dalam data atribut yaitu angka, foto, dan narasi. Data atribut diperoleh melalui metode statistika, pengukuran lapangan, dan sensus.[8] Informasi goegrafis Informasi geografis merupakan informasi yang berkaitan dengan pengetahuan tentang posisi dari tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan-keterangan yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui. Analisa terhadap objek dan lokasi tersebut penting dalam pengambilan keputusan atau demi kepentingan tertentu.[7] Bentuk Sistem informasi geografis konvensional Sistem informasi geografis disajikan secara konvensional melalui peta yang dibuat oleh geograf. Penyajian peta dilakukan dengan cara kompilasi atau tumpang susun peta-peta yang berisi informasi yang diperlukan. Peta dijadikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan gagasan kepada orang lain. Tiap informasi yang diberikan harus dapat menjamin agar setiap orang dapat menangkap ide dari peta yang disajikan. Penyajian peta harus mudah, cepat dan tepat melalui indra penglihatan.[9] Sistem informasi geografis komputerisasi Sistem informasi geografis dalam komputer disajikan dalam bentuk data digital, peta dan tabel. Penyajian ini merupakan hasil dari pengolahan digital dengan mempergunakan perangkat lunak pengolah data geografi. Pembuaitan peta dalam sistem informasi geografis yang dilakukan secara komputerisasi memanfaatkan teknologi sistem digital dalam menghasilkan informasi spasial.[10] Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem informasi geografis yaitu prosesor, kapasitas memori, dan ruang penyimpanan data. Pemilihan perangkat keras untuk keperluan sistem informasi geografis didasarkan kepada jenis perangkat lunak yang digunakan. Selain itu, perangkat keras yang digunakan harus memperhatikan jumlah analisa yang akan dilakukan dan jumlah data yang diperlukan selama analisa.[11] Perangkat Lunak Perangkat lunak dalam sistem informasi geografis umumnya hanya menyajikan beberapa fungsi tertentu. Fungsi ini terbagi menjadi fungsi analisa, manajemen basis data spasial, dan fungsi penyajian data. Pemilihan perangkat lunak untuk sistem informasi geografis harus disesuaikan dengan penggunaan yang diperlukan.[12] Data Dalam SIG terdapat dua jenis data, yaitu data spasial dan data atribut atau non spasial. Data Spasial yaitu adalah jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek keruangan menyangkut titik koordinat dari fenomena atau keadaan yang terdapat di dunia nyata. Data spasial ini sering disebut pula sebagai data posisi, koordinat atau keruangan. Data atribut atau data non spasial adalah jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptid dari fenomena yang dimodelkan. Aspek deskriptif ini mencakup item atau properties dari fenomena yang bersangkutan hingga dimensi waktunya.[13] Pengguna Komponen terpenting dalam sistem informasi geografis adalah pengguna. Pengelolaan analisa yang komunikatif sepenuhnya dilakukan oleh pengguna. Pada sistem informasi geografi pengguna dibedakan menjadi pelaku analisa dan pengguna informasi. Pelaku analisa harus menguasai beragam disiplin ilmiah terutama geografi, matematika dan statistik. Selain itu, pelaku analisa harus mahir menggunakan komputer. Pengguna informasi merupakan semua orang yang memerlukan informasi geografis.[14] Metode Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya. Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis SIG Pada dasarnya pada SIG terdapat lima 5 proses yaitu Input Data Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog. Manipulasi Data Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial. Manajemen Data Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolaha data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar. Query dan Analisis Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu Analisis Proximity Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG menggunakan proses buffering membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada. Analisis Overlay Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik. Visualisasi Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis. Manfaat SIG Dengan adanya SIG akan memudahkan peneliti atau pihak-pihak yang ingin menggunakan informasi geografis untuk melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. Dengan tersedianya komputer dengan kecepatan dan kapasitas ruang penyimpanan besar seperti saat ini, SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat dan menampilkannya. SIG juga mengakomodasi dinamika data, pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah.[15] Lihat pula GPS Pelacak kendaraan Pranala luar [1] Diarsipkan 2012-07-29 di Wayback Machine. - Program Diploma Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh UGM Buana Katulistiwa BK Diarsipkan 2003-11-28 di Wayback Machine. Planet GIS Indonesia Diarsipkan 2011-06-20 di Wayback Machine. - Kumpulan Blog GIS/Geo di Indonesia Forum Remote Sensing dan GIS Indonesia Open GIS Consortium - Konsorsium SIG Terbuka FreeGIS - Software bebas dan data gratis Konsultan GIS PBB Diarsipkan 2017-09-14 di Wayback Machine. Jasa Pemetaan Software Gis Diarsipkan 2011-11-08 di Wayback Machine. GIS Indonesia Contoh Makalah Sistem Informasi Geografis Paper Underground Referensi ^ "Burrough, 1986 Principles of Geographical Information Systems for Land Resources Assessment. Oxford University Press, Oxford. - References - Scientific Research Publishing". Diakses tanggal 2023-05-14. ^ Chang, Kang-Tsung 2002. Introduction to Geographic Information Systems dalam bahasa Inggris. McGraw-Hill. ISBN 978-0-07-238211-2. ^ Remote Sensing. CRC Press. 2014-04-23. hlm. 55–178. ISBN 978-0-429-16248-0. ^ Masser, Ian; Ottens, Henk 2019-09-25. Urban Planning and Geographic Information Systems. Boca Raton CRC Press Taylor & Francis Group , 2019. “A CRC title, part of the Taylor & Francis imprint, a member of the Taylor & Francis Group, the academic division of T&F Informa CRC Press. hlm. 3–28. ISBN 978-0-429-50590-4. ^ Bernhardsen 2007. GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS AN INTRODUCTION, 3RD ED dalam bahasa Inggris. Wiley India Pvt. Limited. ISBN 978-81-265-1138-9. ^ Noor Alis Setiyadi, S. KM , M. KM; Sri Darnoto, S. KM; Miftahul Arozaq, S. Si. Sistem Informasi Geografis SIG Kesehatan Masyarakat. Muhammadiyah University Press. ISBN 978-602-361-422-6. ^ a b Hermawan 2009, hlm. 134. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 3. ^ Hermawan 2009, hlm. 135. ^ Hermawan 2009, hlm. 135-136. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 15-16. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 14-15. ^ Nur Rochmah Dyah Efawan Retza Arsandy 2015. "Sistem Informasi Geografis Tempat Praktek Dokter Spesialis Di Provinsi Yogyakarta Berbasis Web". Informatika Mulawarman. 10 1 66. ISSN 1858-4853. ^ Ekadinata, dkk. 2008, hlm. 16. ^ Koko Mukti Wibowo Mukti Wibowo, Indra Kanedi, Juju Jumadi 2015. "Sistem Informasi Geografis SIG Menentukan Lokasi Pertambangan Batu Bara di Provinsi Bengkulu Berbasis Website". 11 1 54. ISSN 1858-2680. Daftar pustaka Ekadinata, dkk. 2008. Sistem Informasi Geografis untuk Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam Buku 1 Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh Menggunakan ILWIS Open Source PDF. Bogor World Agroforestry Centre. ISBN 978-979-3198-42-2. Hermawan, I. 2009. Geografi Sebuah Pengantar PDF. Bandung Private Publishing. Sumantri, dkk. 2019. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System Kerentanan Bencana PDF. Jakarta CV. Makmur Cahaya Ilmu. ISBN 978-602-53845-8-5. Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2022-03-03. Diakses tanggal 2020-12-08. Wardiyatmoko, K. Geografi 3 Untuk SMA Kelas XII. Jakarta Erlangga. ISBN 979-781-740-7. Indonesia Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan teknologisangat pesat sekali. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia teknologi,terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi geografis atau Geographic information system GIS. Dengan adanya teknologi ini maka akan memudah kan kita dalam hal pemetaan lahan, dan penentuan lahan pertanian yang cocok untuk jenis tanaman tertentu sehingga dapat berproduksi secara maksimal. Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan komputer maka memungkinkan dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu dapat dilakukan kapan saja maupun dimensi geografis dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer. Sehubungan dengan perkembangan sistem informasi dan kemajuan teknologi jaringan komputer tersebut, hendaknya dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalambidang yang kita geluti. Aplikasi sistem informasi geografis dalam agribisnis perlu diupayakan semaksimal mungkin, sehingga dapat mendukung maksimalnya hasil produksi pertanian yang diusahakan , baik dari hulu sampai ke hilir. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS “PENGGUNAAN GIS DALAM DUNIA KESEHATAN” IF217A02 KELAS A Oleh Achmad Alfiyyan Bisyri 1187050002 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UIN BANDUNG 2021 1. Pendahuluan Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan teknologisangat pesat sekali. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia teknologi,terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi geografis atau Geographic information system GIS. Dengan adanya teknologi ini maka akan memudah kan kita dalam hal pemetaan lahan, dan penentuan lahan pertanian yang cocok untuk jenis tanaman tertentu sehingga dapat berproduksi secara maksimal. Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan komputer maka memungkinkan dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu dapat dilakukan kapan saja maupun dimensi geografis dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer. Sehubungan dengan perkembangan sistem informasi dan kemajuan teknologi jaringan komputer tersebut, hendaknya dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalambidang yang kita geluti. Aplikasi sistem informasi geografis dalam agribisnis perlu diupayakan semaksimal mungkin, sehingga dapat mendukung maksimalnya hasil produksi pertanian yang diusahakan , baik dari hulu sampai ke hilir. 2. Dasar Teori GIS Geographic Information System merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi information technology. Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS harus diperhitungkan bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti perencanaan, inventarisasi, monitoring, dan pengambilan keputusan. Bidang aplikasi GIS yang demikian luas, dari urusan militer sampai pada persoalan bagaimana mencari jalur terpendek untuk pengantaran barang atau delivery system, menghendaki penanganan pekerjaan yang dilakukan secara terpadu integrated dan multidisiplin Prahasta, 2002 & Aziz, 2005. GIS Geographic Information System merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola input, manajemen, proses dan output data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya Nuckols, 2004. Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada diatasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan selanjutnya. GIS merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan menyebarkan informasi geografis. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran, perencanaan penyebaran jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali batas-batas wilayah suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat di pecahkan melalui geografi Libraries & Academic Information Resources, 2006. GIS Geographic Information System adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS Geographic Information System suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka WHO, 2000. 3. Deskripsi Masalah Adapun jenis-jenis pengelolaan GIS yaitu a Sumber Informasi Geografi Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu bersifat dinamis, sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain Prahasta, 2002, yaitu • Merupakan pengetahuan knowledge hasil pengalaman. • Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut dan teratur. • Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat. • Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji. Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial keruangan dan regional kewilayahan. Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain. Komponen-Komponen Dalam GIS GIS merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia Prahasta, 2002 & Husein, 2006. A. Perangkat Keras Hardware Perangkat keras berupa komputer beserta instrumennya perangkat pendukungnya. Data yang terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam GIS terbagi menjadi tiga kelompok yaitu • Alat masukan input sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh Scanner, digitizer, CD-ROM. • Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh CPU, tape drive, disk drive. B. Perangkat Lunak Software Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan tambahan data lapangan, peta dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk bahan laporan dalam bentuk peta atau gambar. 4. Implementasi Cara Mengelola Informasi Geografi Secara umum proses GIS terdiri atas tiga bagian subsistem, yaitu subsistem masukan data input data, manipulasi dan analisis data, menyajikan data output data Husein, 2006 1. Subsistem Masukan Data Input Data Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam GIS. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta garis, area karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali lebih cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut. 2. Data spasial keruangan Data spasial keruangan, yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas. 3. Data atribut deskriptip Data atribut deskriptip, yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular data yang disimpan dalam bentuk tabel lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya jumlah pohon. Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik dot, garis vektor, polygon area dan pixel grid. Data dalam bentuk titik dot, meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis vektor, meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon area, meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah Prahasta, 2002. Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan teristris, data peta dan data penginderaan jauh Prahasta, 2002. Sistem Informasi Geografis Geographic Information System/GIS merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis. Secara umum pengertian GIS adalah; “Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, meng-integrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.” Pada dasarnya GIS dapat dikerjakan secara manual, namun dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang terkait dengan teknologi sistem komputer, pada saat ini GIS akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer. GIS yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis yang tersedia merupakan data dalam jumlah dan ukuran besar, dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada GIS merupakan data spasial. Ini adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi GIS dapat menjawab beberapa pertanyaan, seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan GIS dari sistem informasi lainnya. Geographic Information System merupakan integrasi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan data untuk menangkap, mengatur, menganalisa, dan menampilkan semua bentuk geografi yang memberikan GIS kita bias melihat, memahami, bertanya, menterjemahkan dan menampilkan data dengan banyak cara seperti relationaship, simbol-simbol, dan trend dalam bentuk peta, laporan atau grafik. GIS membantu menyelesaikan permasalahan dengan mengacu pada data yang ada sehingga menjadi mudah dipahami dan dibagi satu sama lain. Teknologi GIS juga bisa di gabungkan dengan framework system infromasi enterprice. MANFAAT GIS BAGI BIDANG KESEHATAN Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk menentukan distribusi penderita suatu penyakit, pola atau model penyebaran penyakit. Penentuan distribusi unit – unit rumah sakit ataupun puskesmas – puskesmas, fasilitas – fasilitas kesehatan maupun jumlah tenaga medis dapat pula dilakukan dengan SIG Sistem informasi geografi . Menurut WHO,SIG Sistem Informasi Geografis dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan antara lain 1. Menentukan Distribusi Geografis Penyakit. 2. Analisis trend Spasial dan Temporal 3. Pemetaan Populasis Berisiko 4. Stratifikasi Faktor risiko 5. Penilaian Distribusi Sumberdaya. 6. Perencanaan dan Penentuan Intervensi. 7. Monitoring Penyakit. Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan SIG Sistem informasi geografi dalam bidang Kesehatan Masyarakat berdasarkan analisa CDC tersebut. 1. Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Dalam mendukung fungsi ini, SIG Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk memetakan kelompok masyarakat serta areanya berdasarkan status kesehatan tertentu, misalnya status kehamilan. Dengan SIG Sistem informasi geografi , peta mengenai status kesehatan dapat digunakan untuk merencanakan program pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh kelompok tersebut, misalnya pelayanan ANC, persalinan dll. 2. Mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di masyarakat. Sebagai contoh, seorang epidemiologis sedang mengolah data tentang kasus asma yang diperoleh dari Rumah Sakit, Puskesmas, dan Pusat – Pusat Kesehatan lainnya di masyarakat, ternyata dia menemukan terjadi kenaikna kasus yang cukup signifikan di suatu Rumah Sakit, maka kemudian dia mencari tahu data dari pasien – pesien penderita asma di Rumah sakit. Ternyata ditemukan bahwa 8 dari 10 orang penderita asma yang dirawat di Rumah Sakit tersebut bekerja di perusahaan yang sama. Demikian seterusnya hingga kemudian SIG Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk memberikan data yang lengkap mengenai pola pajanan kimia tertentu di perusahaan – perusahaan dalam suatu wilayah, yang merupaka informasi yang penting untuk para karyawan. Informasi ini juga dapat diteruskan kepada ahli – ahli terkait, dalam hal ini ahli K3 untuk melakukan penanganan lebih lanjut terhadap masalah yang ditemukan 3. Menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat nmengenai isu – isu kesehatan. SIG Sistem informasi geografi dalam hal ini dapat menyediakan informasi mengenai kelompok masyarakat yang diidentifikasi masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai informasi kesehatan tertentu, sehingga kemudian dapat dicari media komunikasi yang paling efektif bagi kelompok tersebut, serta dapat dibuat perencanaan mengenai waktu yang paling tepat untuk melakukan promosi kesehatan kepada kelompok masyarakat tersebut. 4. Membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan. Dalam hal ini SIG Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk melihat suatu pemecahan masalah kesehatan berdasarkan area tertentu dan kemudian memetakan kelompok masyarakat yang potensial dapat mendukung program tersebut berdasarkan area – area yang terdekat dengannya. Misalnya masalah imunisasi yang ada pada wilayah kerja tingkat RW atau Posyandu, maka dapat dipetakan kelompok potensial pendukungnya yaitu Ibu – Ibu PKK yang dapat diberdayakan sebagai kader pada Posyandu – Posyandu yang terdekat dengan tempat tinggalnya. 5. Membangun kebijakan dan rencana yang mendukung usaha individu maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Contohnya dalam hal analisa wilayah cakupan Puskesmas. Dalam hal ini SIG Sistem informasi geografi digunakan untuk memetakan utillisasi dari tiap – tiap Puskesmas oleh masyarakat sehingga dapat dibuat perencanaan yang jelas mengenai sumber daya kesehatan yang perlu disediakan untuk Puskesmas tersebut disesuaikan dengan tingkat utilitasnya. 6. Membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan masyarakat. Dalam hal ini SIG Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk membagi secara jelas kewenangan dan tanggung jawab suatu pusat pelayanan kesehatan pada tiap – tiap wilayah kerja dalam menjamin dan menangani segala bentuk masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan demikian maka manajemen komplain dapat terkoordinir dengan baik. 7. Menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika belum tersedia. Misalnya seorang warga negara asing diidentifikasi menderita suatu penyakit tertentu yang membutuhkan penanganan yang serius. Maka untuk mengatasinya, dengan melihat peta dan data akses pelayanan kesehatan yang tersedia dapat dicari tenaga kesehatan terdekat yang dapat membantu orang tersebut, dan menguasai bahasa yang digunakannya. Dengan data SIG Sistem informasi geografi juga dapat diketahui bagaimana akses transportasi termudah yang dapat dilalui oleh warga negara asing tersebut menuju fasilitas kesehatan terdekat. 8. Menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten di bidangnya. Dalam hal ini SIG Sistem informasi geografi dapat menyediakan peta persebaran tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat di tiap – tiap daerah, sehingga dengan demikian dapat dilihat jika ada penumpukan atau bahkan kekurangan personel di suatu daerah. Lebih lanjut, data tersebut dapat digunakan dalam hal perencanaan pengadaan tenaga – tenaga kesehatan untuk jangka waktu ke depan untuk masing – masing wilayah. 9. Mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat. Data SIG Sistem informasi geografi dapat menyediakan data yang lengkap mengenai potensi tiap – tiap daerah serta karakter demografis masyarakatnya untuk dihubungkan dengan fasilitas – fasilitas kesehatan yang tersedia dan tingkat utilitasnya. Dengan demikian dapat dievaluasi kembali kesesuaian dan kecukupan dari penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang ada. 10. Penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan inovasi dalam memecahkan masalah – masalah kesehatan di masyarakat. Salah satu kegunaan ini SIG Sistem informasi geografi dalam hal ini adalah untuk menyediakan data yang akurat mengenai perubahan – perubahan yang terjadi di suatu daerah seperti pertambahan jumlah perumahan, jalan, pabrik atau sarana - sarana lainnya yang berpengaruh pada lingkungan dan berpotensi mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Data ini kemudian dapat digunakan untuk merancang dan merencanakan inovasi – inovasi tertentu yang dapat menjamin kesehatan suatu masyarakat Ika Irmawati,2005. 5. Kesimpulan Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasis komputer dan memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografis yaitu penyimpanan data, manajemen data penyimpanan dan pemanggilan kembali, manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil ak hir output. Hasil akhirnya dapat dijadikan acuan untuk pengambilan bisa menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan. Karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan untuk analiss dan penerapan database keruangan. Sistem Informasi Geografis dapat di manfaatkan dalam bidang kesehatan, diantaranya Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat, mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di masyarakat, menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat nmengenai isu – isu kesehatan, membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan, membangun kebijakan dan rencana yang mendukung usaha individu maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan, membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan masyarakat, menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika belum tersedia, menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten di bidangnya, mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat, penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan inovasi dalam memecahkan masalah – masalah kesehatan di masyarakat. 6. Daftar Pustaka [1] [2] [3] ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. GIS Geographic information system Pengertian GISMenurut Demers definisi GIS adalah system computer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasi informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi. Sedangkan menurrt ESRI definisi GIS adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras computer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang di desain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisi, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi menurut Aronoff 1989, SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data penyimpanan dan pemanggilan kembali, manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir output. Hasil akhir output dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografis. Ciri-Ciri GISMenurut Demers ciri ciri GIS adala sebagai berikut 1. GIS memiliki sub sistem untuk menginput data yang menampung dan dapat mengolah data spasial dari berbagai GIS mempunyai subsistem penyimpanan dan pemanggilan data yang memungkinkan data spasial untuk di edit dan GIS mampu memanipulasi dan analisis data yang menyajikan peran data, pengelompokan dan juga pemisahan, estimasi parameter and hambatan serta fungsi GIS mampu menjadi pelapor yang menyajikan seluruh atau sebagian dari basis data dalam bentuk grafik, peta maupun KERJAMEMBUAT GEOREFERECING1. Menampilkan peta pada layer dengan caraKlik Catalog → pilih ikon Connect to Folder → pilih folder tempat peta administrasi disimpan kemudian buka folder, drag peta ke layer. Setelah tool Georeferencing aktif, pilih ikon Add Control Jika georeferencing telah aktif, kursor akan mengarahkan untuk memberi titik ikat. Zoom titik koordinat terluar peta hingga pixel terkecil. Kemudian, klik kanan lalu pilih Input X and Masukkan koordinat X dan Y yang ada pada Klik OK. Jika peta dasar hilang, pilih tool Full Extent atau yang bergambar Lakukan langkah 5 dan 6 pada minimal empat titik yang berbeda, terutama titik terluar yang ada pada Setelah itu, perbarui georeferencing dengan cara klik tool Georeferencing → Update GeoreferencingMEMBUAT DIGITASI DIGITASI KECAMATAN1. Masukkan file peta pada catalog2. Klik kanan pada salah satu folder di Catalog, pilih New, pilih Beri nama shapefile dan tentukan feature tipe-nya sesuai yang ingin dibuat. Klik edit4. Pilih Coordinate System. Lalu pilih UTM, pilih WGS 1984, lalu pilih Southern Hemisphere. Kemudian pilih Zone 48S sesuai zonanya, lalu klik Untuk membuat digitasi, pilih start editing pada Tool Kemudian pilih Create Feature pada Tool Editor, kemudian akan keluar box create Klik Shapefile yang baru dibuat pada box create, lalu pilih polygon . Jika kursor sudah berubah menjadi +, maka digitasi pada wilayah yang ditentukan sudah bisa Klik 2 kali jika titik digitasi sudah bertemu dengan titik digitasi awal. Pilih Save Editing pada Tool Editor kemudian, Stop Untuk menampilkan Shapefile yang sudah di digitasi saja, Unceklist layer atau pada peta dasarnya. DIGITASI JALAN1. Tampilkan peta jaringan jalan Bandar Lampung pada layer dengan caraKlik Catalog → pilih ikon Connect to Folder → pilih folder tempat shp fungsi jalan → buka folder, drag shp fungsi jalan ke Setelah itu, klik Geoprocessing pada menu bar → Masukkan layer fungsi jalan terlebih dahulu pada Input Features, kemudian masukkan layer kecamatan yang telah di digitasi, klik OK4. Unchecklist layer fungsi Untuk menampilkan fungsi jalan secara spesifik, klik kanan pada layer Fungsi jalan hasil Clip, lalu pilih properties. Pilih Categories, lalu klik add all values, lalu klik GEOTAGGING PADA PETA1. Klik ArcToolBox pada ToolBar. Jika tidak ada dapat klik geoprocesing lalu klik ArcToolBar. Klik Data Managemant Tools – klik photos – klik GeoTagged Photos To Point. Masukkan input. Klik add Cari file data yang akan di inputkan berupa folder foto geotag. Foto harus memiliki titik kordinat agar dapat digunakan untuk Pilih data folder yang telah di dapatkan, klik folder – klik add, lalu ok. Proses pembuatan peta geotagging sudah selesai. Dan akan dihasilkan titik-titik kordinat dari hasil input data LAYOUT PETA1. Buka aplikasi ArcMap lalu klik catalog lalu klik connect to folder untuk menampilkan file yang akan digunakan. Kemudian pilih view → layout Setelah muncul layout view kemudian pilih change layout3. Pilih layout dengan bentuk ARCH A kemudian klik finish. Secara otomatis, jendela layout akan aktif dan muncul pada Layout Pilih icon rectangle pada tool drawing. Ubah warna dengan klik kanan →properties. Lalu, ubah warna menjadi no color5. Kemudian klik catalog → drag shp Kecamatan Langkapura6. Beri judul, Peta Tematik Kecamatan Langkapura. Lalu buat garis pembatas dibawah judul, kemudian masukan arah mata angin dengan klik insert → north arrrow7. Kemudian masukan skala dengan klik insert → scale text. Kemudian masukan menu skala dengan klik insert→ scale bar8. Beri garis pembatas kemudian masukan legenda dengan klik insert → legend. Lalu, beri tulisan inset peta Kota Bandar Lampung9. Masukan data frame sebagai tempat untuk inset peta dengan cara klik insert→ data frame Setelah muncul data frame, kemudian drag shp Beri warna beda pada Kecamatan Langkapura. Lalu, beri garis pembatas lalu masukan logo itera dengan cara klik insert → picture. Beri tulisan identitas instansi pembuat, lalu beri garis pembatas11. Masukan sumber dan pembuat peta. Untuk memberi grid pada peta, pilih new grid, lalu pilih measure grid → klik next, pilih grid and labels → klik next, checklist semua lalu klik next, lalu klik finish, lalu klik

bagaimanakah teknik penyimpanan dengan geographic system